Memperlihatkan rasa peduli dan menghargai orang yang kita temui memang tidak pernah salah, tapi jika kita hanya memperlihatkannya kepada si “Very Important Person Only”, mungkin kita harus mengubah sedikit konsep hidup itu. Menyapa, memberi senyum dan salam kepada atasan dan teman kerja pasti sudah sering kita lakukan, mau sesibuk atau seburuk apa pun mood kita pasti akan selalu menyempatkan diri untuk melakukan Salam, Senyum, Sapa. Minimal senyum deh walaupun terpaksa dan kalau memang lagi tidak mau di ganggu.
Lain cerita jika kita bertemu dengan sosok yang tidak kalah penting di dunia kerja. Sosok ini selalu membantu dan mengerjakan pekerjaan kecil kita, yang sebenarnya akan menjadi bencana besar jika tidak ada mereka. OB dan OG atau Office Boy, Office Girl.
Sebagai warga negara Indonesia yang terkenal akan keramahannya, menghargai peran mereka sebagai Office Boy dan Girl tidak susah kok, jika bertemu mereka jangan lupa melakukan senyum, salam dan sapa juga. Yaa memang sih kita pasti menghargai mereka juga tapi coba deh ketika kalian sedang lewat dan mereka sedang bersih-bersih, senyum dan sapa mereka dengan ramah. Ketika kita berada satu lift atau di satu ruangan bersama mereka, cobalah untuk bersikap ramah dengan melakukan percakapan bersama mereka. Sekedar menanyakan kabar, atau bagaimana kerjaan mereka tadi malam rasanya sudah menjadi hiburan untuk mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya semua orang pasti membutuhkan jasa transportasi umum. Walau ada orang yang memiliki banyak kendaraan pribadi di rumahnya, namun di saat-saat tertentu pastinya sesekali menggunakan transportasi umum. Kita pasti akan menggunakan sarana transportasi umum baik untuk berangkat ke sekolah, ke kantor, maupun untuk bepergian.
Bagi orang-orang yang sering atau bahkan setiap hari menggunakan jasa transportasi umum biasanya sudah paham dengan berbagai etika yang harus dilakukan ataupun harus dihindari selama menggunakan transportasi umum. Namun untuk orang-orang yang hanya sesekali menggunakan jasa transportasi umum, seringkali tidak paham dengan etika-etika tersebut yang dimana ketidakpahamannya akan membuat penumpang lainnya merasa terganggu, tidak nyaman bahkan bisa membuat marah.
Jika kita sedang menggunakan transportasi umum, seringkali kita melihat adanya bentuk-bentuk yang menyimpang dari toleransi dalam menggunakan transportasi umum seperti tidak memberi tempat duduk kepada lansia, ibu hamil, ibu-ibu yang membawa anak kecil maupun orang-orang dengan disabilitas. Ada baiknya kita untuk menghargai penumpang lainnya karena mereka juga membayar seperti kita, selagi kita masih mampu untuk berdiri kenapa tidak? Apalagi terhadap penumpang-penumpang prioritas seperti yang sudah dijelaskan diatas. Sikap toleransi seperti ini harusnya bisa lebih diterapkan lagi, sehingga dapat tercipta sebuah lingkungan yang nyaman dalam menggunakan transportasi umum. #PowerOfDiversity
Keberagaman dan perbedaan tentu tak dapat kita ingkari dalam kehidupan. Bukan hanya di dalam ruang lingkup masyarakat atau kantor, bahkan dalam keluarga pun kita selalu menemui keberagamaan, entah dari hal yang terlihat mata ataupun yang hanya bisa dirasakan. Oleh karena itu toleransi harus selalu kita kedepankan demi menghindari konflik dalam kehidupan.
Belakangan ini istilah body shaming rentan terjadi dalam pergaulan anak-anak muda sehari-hari. Khususnya menyerang mereka yang memiliki masalah kelebihan berat badan atau obesitas. Hal itu tak hanya terjadi di kehidupan nyata tetapi juga merambah di media sosial. Yang lebih parahnya tindakan body shaming itu seperti menjadi hal yang biasa dan dimaklumi oleh banyak orang dan membuat si obyek menjadi kurang percaya diri untuk beraktivitas.
Body shaming atau perilaku mengkritik tubuh orang lain dengan cara negatif, tentunya sangat mencoreng toleransi. Sebaliknya dari pada hanya mengomentari tentang bentuk ataupun fisik orang lain yang kurang proporsional, lebih baik mengajak untuk melakukan sesuatu yang positif, seperti mengajak untuk aktif dalam kegiatan luar ruangan ataupun olahraga, ataupun sering ikut dalam aktivitas sosial, sehingga membangkitkan kepercayaan diri si subjek yang sebelumnya menjadi sasaran body shaming.
Dari ilustrasi di atas akhirnya kesimpulan saya menuju kepada jika kita menghindari body shaming terhadap seseorang dan mengajak orang lain untuk menjauhi perilaku body shaming, bisa menjadi kontribusi kita untuk menyebarkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari lewat cara yang paling sederhana dan ikut menginspirasi orang lain untuk menjaga perdamaian #PowerOfDiversity
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi penduduk terbanyak keempat di dunia. Dilansir dari worldometers.info, negara dengan penduduk terbanyak nomor satu di dunia saat ini diraih oleh negara Tiongkok. Kemudian dilanjutkan oleh negara India, Amerika Serikat dan Indonesia. Dengan jumlah populasi yang tidak sedikit, Indonesia tentu memiliki keanekaragaman budaya bahkan setiap tahunnya terdapat budaya baru yang masuk dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia. Salah satu kelompok budaya yang sampai saat ini masih bertahan di Indonesia adalah Punkers atau yang biasa dikenal sebagai kelompok anak punk.
Anak punk hadir sebagai komunitas yang saling berbagi selera musik yang sama, yaitu musik Punk. Untuk mengetahui apakah individu tertentu merupakan bagian dari “Anak Punk”, masyarakat sering kali melihat dari gaya berpakaian mereka yang unik, penuh tindikan, rambut warna-warni, serta tato. Gaya penampilan yang terlihat unik dan berbeda dari masyarakat biasanya, sering kali menimbulkan persepsi bahwa anak punk merupakan orang jahat yang tidak segan untuk berlaku kriminal tanpa alasan yang jelas. Dari situlah muncul stereotip bahwa anak punk itu anarkis, padahal perilaku anarkis yang terlihat oleh sebagian masyarakat Indonesia belum tentu dilakukan oleh seluruh kelompok punk yang ada di Indonesia.
Stereotip yang hadir dapat terlihat dari cara masyarakat yang cenderung acuh dan sinis saat menghadapi kedatangan anak punk. Sebagai contoh saat di transportasi umum, biasanya hadir kelompok anak punk yang ngamen atau menghibur penumpang dengan nyanyian mereka. Sebenarnya tidak ada yang aneh dari syair atau lirik lagu yang dinyanyikan oleh sebagian dari mereka. Lirik yang mereka lantunkan, menyampaikan konteks perlawanan dan kritikan terhadap kondisi sosial ekonomi di Indonesia juga. Dari lirik lagu yang mereka nyanyikan terdapat rasa kepedulian terhadap negara dan masyarakat yang memiliki nasib seperti mereka atau masyarakat kelas bawah.
Mungkin terlihat keras, arogan atau tidak sopan namun hal itu adalah seni setidaknya bagi kelompok mereka. Dengan ini masyarakat biasa atau non punk masih kurang bisa menoleransi keberadaan kelompok punk, padahal tujuan mereka dan kita semua sama. Sama-sama menginginkan negara ini berubah menjadi lebih baik walaupun melalui cara penyampaian yang beragam. #PowerOfDiversity
Apa yang pertama kali Anda pikirkan ketika mendengar tiga huruf ini? TKI.
Ya TKI, mungkin dari sebagian besar dari Anda ada yang menjawab “Duh ngeri sih jadi TKI, takut kenapa-napa sih”, ada juga yang mengatakan seperti ini“Enak ya bisa ke luar negeri”.
Sebenarnya apa saja yang mereka dapatkan sehingga banyak sekali warga Negara Indonesia yang mempunyai keinginan besar untuk bisa menjadi TKI? Mungkin mereka hanya ingin mencari modal setelah kontrak mereka dengan perusahaan sudah selesai, bisa jadi.
Atau Mungkin ada juga yang berfikiran bahwa dengan menjadi TKI mereka bisa merubah nasib hidupnya? Atau bisa jadi mereka kekurangan lapangan pekerjaan di Negara tercinta kita Indonesia? Ada yang sepakat dan juga ada yang tidak sepakat dengan pernyataan ini.
Tidak bisa dipungkiri fenomena TKI di negeri ini memang sangat menarik untuk disimak. Meskipun banyak sekali TKI yang ditipu, tidak dibayar/tidak diberikan upah bahkan sampai kepada disiksa/dianiaya oleh majikannya. Mereka tertipu oleh pemikiran mereka sendiri, sehingga tidak memikirkan tentang keamanan sendiri.
Mereka butuh perhatian dari Negara asalnya bahkan dengan kita sesama manusia, apapun yang mereka lakukan hanya untuk menyambung hidup mereka. Mereka sudah tidak ada lagi jalan keluar untuk bisa bertahan hidup di Negara ini. Mereka perlu diperhatikan, kita harus peduli dengan mereka karena mereka adalah keluarga kita sendiri di negeri ini.
Lalu, bagaimana caranya untuk bisa peduli dengan mereka? yang pertama adalah mereka harus mengamankan data diri mereka sebelum berangkat ke negri yang mereka inginkan. Dengan menggunakan aplikasi PIE para TKI atau masyarakat dapat mengamankan data diri mereka secara digital dan tidak dapat dipalsukan atau dibajak oleh orang lain. yang kedua adalah menggunakan aplikasi YONK, aplikasi ini dapat menjamin semua kebutuhan tabungan kuangan mereka dan dapat dikelola sendiri penghasilan mereka secara baik dan rapih sehingga mereka tidak lagi khawatir penghasilannya akan dikeluarkan untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan. Lalu yang terakhir adalah dengan menggunakan aplikasi PureHeart, dimana aplikasi ini dapat mendevelop dan juga meningkatkan literasi digital secara merata di masyarakat.
Pada 17 agustus ini Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke 74, kita telah terbebas dari penjajahan selama kurang lebih 350 tahun lamanya, banyak pahlawan-pahlawan kita yang gugur di medan perang demi membebaskan Indonesia dari penjajahan, hingga akhirnya rakyat indonesia merasakan kemerdekaan, namun apakah saat ini rakyat indonesia telah merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya?
Pada era digital seperti sekarang ini, kita dapat dengan mudahnya mencari informasi tentang dunia luar, tanpa harus keluar rumah, segala sesuatu yang kita butuhkan semuanya tersedia di internet, namun dengan segala kemudahan yang telah tersedia di era digital ini, apakah ada aman untuk kita konsumsi atau kita pergunakan?
Dalam rangka menyambut kemerdekaan indonesia di tahun ke 74 ini masih ada kerabat kita atau saudara-saudara kita yang masih belum merasakan kemerdekaan yang seungguhnya, mereka yang mencari nafkah di negera lain harus tersiksa dan nasibnya tidak diketahui karena kurangnya atau tidak adanya transparansi data terhadap mereka yang sedang bertugas di luar negara tercinta kita ini, Data yang biasanya kita masukkan pada sebuah website, tanpa kita sadari kita telah memberikan informasi diri kita terhadap sebuah perusahaan yang tidak kita ketahui datanya akan aman atau dipergunakan untuk hal lain.
Kita ambil contoh sebuah sosial media Facebook, saat kita mendaftarkan diri kita, kita dengan sadar memberikan seluruh informasi kita atau bahkan informasi tentang keluarga kita, tanpa kita ketahui kemana data kita tersalurkan, ada oknum yang dengan sengaja mengambil data diri kita dan segala informasi tentang kita untuk dijual atau dipergunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, dan kita tidak mengetahui bahwa data diri kita sedang dipergunakan atau tidak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab ini.
Pada tahun 2008 Satoshi Nakamoto menemukan sebuah program atau sistem yang disebut sebagai blockchain, blockchain adalah teknologi terdistribusi yang digunakan untuk mengelola transaksi digital secara aman dan cepat, blockchain memiliki 3 kriteria terhadap datanya, yang pertama adalah Immutable, yaitu tidak dapat dirusak diubah atau dihancurkan, kenapa tidak dapat dirusak, diubah atau dihancurkan? Itu karena kriteria kedua data blockchain adalah secured, Data pada blockchain bisa dikatakan aman karena datanya terenkripsi berlapis-lapis, dan kriteria ketiga adlah terdistribusi, maksud dari terdistribusi adalah, data kita tersimpan dalam beberapa server sekaligus, jadi jika ada yang ingin mencuri atau mengubah data yang telah terdistribusi pada blockchain, maka diaharus mencuri atau mengubah data itu pada ribuan atau bahkan jutaan server yang tersebar luas di seluruh dunia.
Mari kita analogikan perbedaan blockchain dan konvensional seperti ini:
Pada suatu RT kita biasanya hanya memiliki 1 orang yang bertugas mencatat segala suatu aktivitas yang terjadi pada RT itu, segala sesuatunya dicatat dalam sebuah buku yang berarti buku itu hanya ada 1, bagaimana jika buku itu hilang, atau isinya diubah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab? Kita tidak akan bisa memvalidasi kebenaran yang tertulis pada buku itu karena buku itu hanya ada 1.
Lalu timbul ide dari seorang warga yang menyarankan agar setiap warga harus menulis pada bukunya masing-masing, agar jika ada sebuah pihak yang tidak bertanggung jawab ingin mencuri buku atau mengubah data yang ada pada buku tersebut, pihak itu harus mencuri atau mengubah data pada setiap buku yang telah dipegang oleh setiap warga pada RT tersebut, yang mana akan menyulitakn pihak tersebut untuk melakukannya, Ide itulah yang disebut sebagai blockchain.
Dengan kehadiran teknologi seperti blockchain ini, kita bisa merasa aman karena data kita benar-benar tersimpan dan terlindungi di beberapa server yang tersebar dieluruh dunia dan di enkripsi berlapis-lapis. Pada beberapa perusahaan di indonesia telah menggunakan teknologi blockchain, salah satunya adalah LedgerNow, LedgerNow adalah sebuah platform aplikasi bisnis enterprise yang berfokus pada identitas digital kita dan otomatisasi bisnis, beberapa aplikasi yang menggunakan platform LedgerNow adalah.
PIE, sebuah aplikasi yang fokus pada pengembangan data identitas secara digital (digital identity) sehingga dapat digunakan sebagai verifikasi dan pencatatan yang dipercaya karena tidak mudah dipalsukan / dibajak.
YONK, sebuah aplikasi manajemen keuangan untuk mengelola arus kas secara lebih rapi dan terpercaya.
PureHeart, sebuah aplikasi yang fokus pada kegiatan sosial yang mendukung SDG (Sustainable Development Goals), sehingga terjadi peningkatan literasi digital yang merata di masyarakat. Pada era sekarang ini dimana teknologi berkembang dengan sangat cepat, kita tidak boleh acuh terhadap perkembangan ini jika kita tidak ingin termakan oleh zaman dan tidak mengetahui tentang apa yang sedang terjadi diluar sana, disitulah pentingnya literasi digital yang merata pada seluruh lapisan masyarakat agar kita tidak mudah termakan isu-isu yang diberikan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kita ingin masyarakat Indonesia membuka mata tentang isu perdagangan manusia yang masih marak hingga saat ini, kita ingin mengajak masyarakat Indonesia melawan perdagangan manusia disekitar kita dengan mencoba berperan aktif dalam mencegah dan melawan kegiatan tersebut dengan aksi nyata.
PureHeart melakukan pergerakkan untuk melawan perdagangan manusia disekitar kita dengan aksi nyata, dengan campaign yang dinamakan Love Me, See Me disini berarti korban, maka cintailah mereka yang menjadi korban perdagangan manusia ini, jangan malah kita jijik terhadap mereka, dan bukalah mata kalian, lihat mereka jangan mengabaikan mereka, karena sesungguhnya mereka butuh bantuan kita dengan aksi nyata.
Hingga saat ini masih banyak beredar berita mengenai para TKI yang bernasib malang, kita sering mendengar para TKI yang disiksa, Para TKI yang tidak dibayar dan yang paling mengerikannya adalah banyak dari para TKI yang dianiaya hingga meninggal dunia, jika kita hanya melihat tanpa ada aksi nyata, selamanya mereka akan bernasib seperti itu, kita tidak ingin para kerabat kita atau bahkan saudara kita mengalami hal mengerikan tersebut.
Tentunya aksi nyata ini tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, masyarakat harus ikut berperan aktif dalam melakukan pergerakkan ini untuk melawan para pelaku perdagangan manusia disekitar kita dengan meliterasi diri kita dan membuka mata kita akan kasus perdagangan manusia disekitar kita.
Maka dari itu kita sebagai masyarakat indonesia yang beragam, yang solid yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, mari kita melawan pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab yang melakukan perdagangan manusia dengan mengambil atau menjual data diri kita dengan aksi nyata, yaitu dengan meliterasi diri kita tentang era digital ini dan membuka mata kita dengan keadaan disekitar kita.
P.S :
“Mari Kita Binasakan Para Pelaku Perdagangan Manusia dan Menyelamatkan para kerabat atau saudara kita yang menjadi korban dengan aksi nyata!”
Setiap tanggal 17 Agustus ini, Indonesia akan merayakan kemerdekaannya yang ke-74, pada 17 Agustus seluruh masyarakat Indonesia merayakannya sekaligus mengingat jasa-jasa pahlawan pahlawan kita yang berjuang dengan sepenuh jiwa dan raganya demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Akan tetapi tahukah kalian selama ini kita hanya mengetahui bagaimana para pahlawan berjuang melalui cerita kakek- nenek maupun dari pelajaran sejarah? Selama ini kita hanya mengetahui perjuangan pahlawan dengan jasa tapi kita kurang mengetahui atau bahkan mengapresiasi para pahlawan tanpa tanda jasa, apakah kalian tahu bahwa sampai saat ini Indonesia memiliki pahlawan yang terus bekerja di wilayah yang asing bagi mereka, dan mereka melakukan hal tersebut untuk memperjuangkan kehidupan keluarganya yang lebih baik? Jawabannya adalah TKI, TKI merupakan singkatan dari Tenaga Kerja Indonesia yang bisa kita kenal saat ini adalah sebagai “ Pahlawan devisa negara” pada tahun 2018 TKI telah menyumbang 11 miliar USD,angka itu sangatlah fantastis namun para pejuang devisa ini memiliki banyak permasalahan saat bekerja.
Human Trafficking merupakan permasalahan yang paling besar dihadapi oleh para calon TKI. Perdagangan manusia merupakan suatu tindak kejahatan manusia yang sangatlah keji ini, para TKI yang menjadi korban perdagangan manusia tidak akan mendapatkan perlindungan hukum dikarenakan mereka bekerja di negara lain secara illegal. Para calon TKI akan di iming-imingi gaji yang besar dan kehidupan yang cukup layak oleh para calon penyelundup TKI illegal, banyak dari mereka yang berakhir dengan tragis dari kasus-kasus yang membuat mereka disiksa oleh majikannya atau bahkan dibunuh oleh majikannya.Seperti yang terjadi kepada TKI asal NTT yaitu adalah Angelina Lisao yang menjadi korban dari perdagangan manusia yang tewas akibat disiksa oleh majikannya. Nasib para pahlawan bangsa yang rawan akan ditipu menjadi tenaga kerja gelap harus menjadi persoalan penting bagi pemerintah agar kasus-kasus yang serupa dengan Angelina Lisao tidak terjadi kembali.
Selain itu stigma masyarakat terhadap TKI merupakan persoalan yang cukup penting, para TKI sering dipandang sebelah mata oleh sebagian orang karena pekerjaan yang dilakukan oleh para TKI hanya sebatas asisten rumah tangga,padahal jika dilihat gaji-gaji yang dimiliki para TKI jumlahnya sangatlah banyak akan tetapi stigma orang terhadap TKI harus dapat dirubah.Dalam menyambut kemerdekaan Indonesia yang ke 74, sebagai bentuk perhatian khusus kepada pahlawan-pahlawan devisa, perusahaan mengangkat tema perdagangan manusia dengan melakukan aksi nyata untuk mencegah kejahatan perdagangan manusia. Tagline yang diangkat adalah Love Me See Me sebagai bentuk solidaritas kita sebagai insan-insan penerus bangsa untuk selalu mencintai mereka dan tidak memandang mereka para TKI yang bekerja keras tiap hari dan malam untuk keluarga serta bangsanya.Selain itu tagline ini memiliki makna yang sangat penting sebagai aksi nyata untuk melawan kejahatan perdagangan manusia, Love Me See Me adalah bentuk dari harapan bagi para korban perdagangan manusia yang khususnya para TKI yang telah ditipu sebagai tenaga kerja illegal dan nasib mereka terombang ambing di negeri orang, tanpa kepastian dan bahkan tanpa kejelasan akan kehidupan mereka seperti apa. Love Me See Me merupakan suatu tamparan untuk kita bahwa kita tidak boleh mengacuhkan mereka begitu saja.Banyak orang yang menganggap bahwa para TKI ilegal itu adalah kesalahan mereka, yang kalian harus ketahui mereka adalah korban, bukan pelaku,bagaimanapun para korban perdagangan manusia itu butuh kasih sayang dari sesama manusia bukanlah cacian ataupun makian dari orang lain.
Salah satu modus yang dilakukan oleh para penjahat untuk melakukan kejahatan perdagangan manusia adalah pencurian data digital, di masa sekarang banyak kejahatan yang melakukan pencurian data digital dengan berbagai motif yang berbeda, salah satunya adalah perdagangan manusia, para pelaku kejahatan dapat memilah data untuk mendapatkan target yang dapat dikelabui dan dapat mereka tipu. Untuk mencegah terjadinya perdagangan manusia kita harus membasmi dari hilir permasalahan tersebut seperti pencuarian data digital serta praktik jual beli digital tersebut, Personal Identification Exchange (PIE) dapat melakukan pencegahan pencurian data, PIE dapat mencegah identitas digital disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab selain itu PIE juga dapat mencegah pemalsuan data yang biasa dilakukan oleh para pelaku perdagangan manusia untuk melakukan penyelundupan para TKI ilegal
Indonesia memiliki tingkat literasi yang sangatlah rendah,menurut indeks PISA, minat baca masyarakat Indonesia hanya menempati peringkat ke 62 dari 70 negara. Rendahnya minat baca yang rendah sangatlah riskan untuk terjadinya penipuan-penipuan yang mengakibatkan banyaknya TKI ilegal bermunculan, kurangnya minat baca di Indonesia membuat banyak orang yang tidak kroscek terhadap tawaran-tawaran yang menggiurkan untuk kerja diluar negeri dari orang yang tidak dikenal.
Untuk mengatasi rendahnya literasi rendah tersebut, para anak-anak kebanggaan indonesia mempunyai gebrakan-gebrakan untuk melawan permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia. Aplikasi yang bernama PureHeart, PureHeart adalah suatu lembaga sosial yang berupaya melakukan investasi sosial untuk membentuk talenta-talenta yang professional yang dapat mengubah dunia menjadi lebih baik. PureHeart merupakan suatu gebrakan yang bertujuan untuk mencapai Suinstainable Development Goals, salah satu upaya dari PureHeartuntuk mencapai Suinstainable Development Goals adalah untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Untuk mencapai semuanya PureHeart, melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat seperti memberikan penyuluhan dan PureHeartsering melakukan kegiatan-kegiatan sosial ke pelosok-pelosok daerah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar tidak mudah diperdaya oleh orang-orang licik. Peningkatan kualitas SDM bisa dilakukan jika kualitas baca masyarakat meningkat dan memberikan energi yang sangat positif setidaknya mengurangi potensi berkurangnya penipuan dan perdagangan manusia, PureHeart merupakan salah satu penggerak dan pemberi harapan untuk peningkatan kualitas SDM Indonesia.
Selain permasalahan perdagangan manusia ataupun penyiksaan pegawai TKI diluar negeri para mantan TKI memiliki permasalahan manajemen keuangan. Gaji pekerja TKI sangatlah tinggi dibandingkan dengan kerja di dalam negeri akan tetapi banyak kasus sanak saudara mereka yang dirumah bersikap boros dan serta menghambur-hamburkan uang dirumah, rata-rata karir pegawai TKI hanya bekisar 10-15 tahun dan setelah bekerja sebagai TKI, mereka mengatur uang dengan baik dan dapat melakukan investasi agar anak-cucuk para pekerja TKI tidak merasakan betapa kerasnya bekerja di luar negeri. Jika para pekerja TKI telah pensiun, mereka dapat memanfaatkan tabungannya untuk membuka usaha, dengan membuka usaha akan membuka lapangan pekerjaan kepada orang-orang lain, akan tetapi jika para TKI itu mempunyai kesulitan dalam mengurus keuangan usaha mereka, YONK dapat menjadi solusi untuk menerapkan manajemen keuangan dengan membantu para pengusaha kecil/menengah dalam mengatur cashflow mereka, membuat laporan keuangan dan juga terintegrasi dengan bang ataupun pajak. YONK dapat membantu para pensiunan TKI yang ingin membuka usaha. Setelah usaha mereka mulai berkembang dengan baik LedgerNow hadir sebagai platform yang memudahkan mereka jika melakukan ekspor/impor karena transaksi melalui LedgerNow tidak melakukan pihak ke-3 sebagai perantara. LedgerNow hadir sebagai inovasi kegiatan transaksi tanpa perantara yang membuat transaksi lebih cepat dengan menggunakan teknologi blockchain yang tidak mudah diretas oleh para hacker. Dengan hadirnya YONK dan LedgerNow diharapkan para pekerja TKI yang masa kerjanya sudah habis mereka dapat membuka usaha yang nantinya akan memperbaiki kualitas hidup orang disekitarnya.
Dengan bertambahnya usia negara tercinta ini menjadi 74 kita berharap para pahlawan devisa ini tidaklah dipandang sebelah mata, oknum-oknum yang melakukan perdagangan manusia itu harus diberantas oleh kita,kejahatan yang memanfaatkan kondisi ekonomi orang lain harus ditindas! Bukan hanya tanggung jawab Pemerintah saja kita juga harus bertanggung jawab dengan memberikan moril dan support kepada korban untuk meringankan beban korban, kalau bukan kita,siapa lagi?
Siti Hajar, salah satu TKI asal Garut, Jawa Barat yang mengadu nasib ke negeri Jiran pada tahun 2009 mengalami kekerasan dan penganiayaan oleh majikannya sejak hari pertama dia bekerja. Dia mengatakan majikan nya menyiksa karena masakan yang kurang cocok, mencuci kamar mandi yang kurang bersih dapat membuatnya dianiaya oleh sang majikan.
Dia berhasil kabur ketika keluarga sang majikan tidak ada di rumah, dengan cara memukul pintu kayu yang terkunci dan berhasil lari ke KBRI. Selain penganiyaan yang diterima, dia juga tidak menerima upah selama 34 bulan bekerja disana.
Itu adalah salah satu kejadian penganiayaan yang terus menimpa para TKI di luar negeri, melalui aplikasi PureHeart ini adalah salah satu solusi yang fokus pada kegiatan sosial dengan tujuan agar terjadinya peningkatan literasi digital yang merata pada masyarakat dengan mendukung SDGs (Sustainable Development Goals).
Hal Ini sangat penting untuk mendorong perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan yang berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. SDGs diberlakukan dengan prinsip-prinsip universal, integrasi, dan inklusif untuk meyakinkan bahwa tidak akan ada seorang pun yang terlewatkan.
Dengan adanya PureHeart maka, hal ini akan meminimalisir terjadinya penganiayaan yang terjadi oleh para TKI di luar sana karena dengan PureHeart akan mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup. Jika hal itu bisa tercapai maka tentu nya tidak akan ada lagi masyarakat Indonesia yang akan pergi keluar negeri untuk bekerja demi keluarga dan hal tersebut akan menghilangkan penganiyaan yang terjadi seperti yang saat ini masih saja bisa kita temukan.
Di samping itu, aplikasi PIE juga sangat dibutuhkan karena aplikasi ini fokus kepada pengembangan data identias secara digital (digital identity) sehingga dapat digunakan sebagai verifikasi dan pencatatan yang dipercaya karena tidak mudah dipalsukan, ini dapat meminimalisir terjadinya perdagangan manusia dengan memasukkan data-data para TKI di dalam sistem tersebut.
Aplikasi Yonk dan LedgerNow juga berperan penting dalam masalah ini, kedua aplikasi ini dapat mengelola arus kas secara lebih rapi dan terpercaya,dengan begitu maka para TKI dapat memantau penerimaan dan pengeluaraan mereka setiap bulannya agar mereka dapat menabung untuk kelangsungan hidup dan menjadikan mereka lebih sejahtera agar mereka tidak usah menjadi TKI kembali dan transaksi mereka pun tersimpan dengan aman dan cepat dalam aplikasi LedgerNow.
Oleh : Kittyani Octaviani
Instagram : @Kitty_aidenlee
P.S : Kurangnya informasi dan pendidikan menyebabkan tingginya perdagangan manusia,keinginan untuk cepat kaya mengakibatkan perdagangan manusia tidak akan berhenti sampai kapan pun. Oleh karena itu,pemerintah haruslah memperhatikan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia dan informasi yang jelas kepada para calon TKI pun harus di sosialisasikan dengan baik agar tidak ada lagi yang mendapatkan penganiyaan.
Perkembangan globalisasi tidak hanya berdampak positif, tetapi juga menimbulkan hal- hal yang negatif bagi sebuah negara. Salah satu dampak negatif adalah maraknya human trafficking (perdagangan manusia), sebuah kegiatan bisnis ilegal yang mencederai rasa keadilan dan kemanusiaan. Fenomena ini menjadi fakta sosial yang memilukan disamping krisis ekonomi dan bencana alam. Hal ini diperlukan upaya dan kerja sama dari semua unsur untuk dapat mengatasi perdagangan manusia ini.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi negara asal perdagangan manusia ke luar negeri. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia bahwa jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ditempatkan di berbagai negara pada 2018 mencapai 283.640 pekerja. Selain itu, tercatat juga bahwa terdapat 10 negara utama TKI yaitu Malaysia, Hongkong, Taiwan, Singapura, Korea Selatan, Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Italia, Kuwait , dan Turki (Katadata, 2019).
International Organization for Migration (IOM) dan Non-Governmental Organization (NGO) memperkirakan 43% – 50% atau sekitar 3 – 4,5 juta TKI menjadi korban perdagangan manusia. Lebih spesifik yaitu 90% adalah perempuan dan 56% dari data tersebut sebagai pekerja rumah tangga (Indrayana, 2012). Dari data tersebut dapat terlihat bahwa korban perdagangan manusia ini menjadi hal yang paling krusial. Hal ini muncul karena ada beberapa faktor yaitu rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya lapangan pekerjaan, pergaulan bebas, serta ketidakharmonisan dalam keluarga.
Calo memainkan peran yang sering mendasari terjadinya kasus ini. Banyak calo memanfaatkan peluang yang ada, dimana mereka mengatasnamakan agen yang legal dengan membujuk dan menggiurkan suatu hal yang baik kedepannya seperti pekerjaan yang layak, gaji tinggi, hidup sejahtera, dan sebagainya. Kurangnya pengetahuan akan hal tersebut, menjadikan suatu dorongan motivasi yang kuat bagi para TKI untuk ke luar negeri. Sehingga dapat menjerumuskan para TKI pada hal yang tidak dikehendaki. Mereka menjadi diperdaya dan ditipu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Disisi yang lain, para calo ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan keselamatan dari para TKI tersebut. Mereka menggunakan sistem transaksi yang bisa langsung dibayar diawal. Hal ini dapat mendorong terjadinya ketidakamanan dalam bertransaksi atau didalamnya dapat terjadi tindak kejahatan.
Selain itu, para calo juga melakukan kejahatannya dengan penggantian (pemalsuan) identitas dari para TKI. Calo lokal bekerjasama dengan calo lainnya yang berada di luar negeri untuk membujuk mangsa mereka masing-masing untuk menjadi korban. Pemalsuan ini mengakibatkan para korban tidak bisa berbuat apa-apa sehingga menjadikan para TKI bergantung pada calo tersebut untuk masuk dalam dunia human trafficking.
Sebagai manusia, kita memiliki hak asasi sesuai dengan kemuliaan harkat dan martabat yang dilindungi oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hak hidup setiap manusia tidak dapat diperjual belikan seperti perdagangan manusia. Negara juga harus mewujudkan kesejahteraan di dalam negeri, agar tidak ada lagi yang terpaksa untuk bekerja di luar negeri.
Saat ini, tujuh puluh empat tahun sudah kemerdekaan Indonesia dirayakan. Kemerdekaan disini berarti mendapatkan suatu kebebasan dari penindasan dan penguasaan. Tetapi hal itu hanya secara harfiah terjadi di Indonesia. Masih terlalu banyak kesenjangan yang terjadi dalam masyarakat. Salah satunya terkait dengan kasus perdagangan manusia.
Bukan hanya pemerintah yang bisa berperan dalam pemberantasan ini tetapi kita juga sebagai masyarakat bisa melakukannya. Mari kita bebaskan penindasan yang masih terjadi pada TKI ini. Kita harus membuat mereka untuk merasakan kemerdekaan yang sama dengan kita. Dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila serta UUD 1945 tersebut dapat menjamin kehidupan lebih aman dan damai.
Selain itu, kita juga hidup di jaman teknologi yang semuanya serba cepat, aman, dan nyaman. Seharusnya tindak kejahatan seperti transaksi illegal dan pemalsuan identitas yang dilakukan para calo tersebut harus segera diberantas terutama untuk para pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa. Kesejahteraan tersebut dapat ditingkatkan dengan tingginya pengetahuan melalui pendidikan atau sosialisasi terkait TKI, kondisi ekonomi yang baik dengan memperluas lapangan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing dengan luar negeri. Mereka juga dapat bekerja di dalam negeri bukan di luar negeri untuk memajukan negeri ini.
Untuk para agen legal sebagai jasa harus melayani para konsumen dengan sebaiknya tanpa memperhatikan keuntungan pribadi. Seharusnya mereka menggunakan sistem transaksi dan penggunaan identitas yang sesuai tanpa menggiurkan atau membujuk, tetapi mengatakan hal yang realistis sehingga tidak terjadi penipuan atau tindak kejahatan bagi para TKI yang ingin bekerja di luar negeri. Sistem transaksi yang aman dapat mendorong tingkat kepercayaan bagi para TKI untuk setia menggunakan jasa tersebut.
Sumber :
Indrayana, D. (2012, 09 25). Upaya Memerangi Perdagangan Manusia Harus Libatkan Banyak Pihak. Retrieved from unpad.ac.id: http://www.unpad.ac.id/2012/09/prof-denny- indrayana-upaya-memerangi-perdagangan-manusia-harus-libatkan-banyak-pihak/
Katadata. (2019, 04 09). Malaysia Masih Menjadi Tujuan Utama Para Tenaga Kerja Indonesia. Retrieved from Katadata.co.id: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/04/09/malaysia-masih-menjadi-tujuan- utama-para-tenaga-kerja-indonesia
Oleh : Detsly Dumais Bawole
IG : @detslybawole
FB : Detsly Dumais Bawole
P.S : Biarkanlah para TKI mendapatkan Hak yang sesuai dengan apa yang harus dimiliki yaitu kebebasan dimana bebas dari transaksi illegal. Mereka bukan produk yang harus diperdagangkan. Pemberantasan terkait kasus ini bukan hanya tugas pemerintah tetapi kita juga bisa melakukannya.
Apa yang ada di dalam benak kita ketika berpikir mengenai Tenaga Kerja Indonesia (TKI)? Pasti tidak sedikit dari kita yang mengarahkan pemikiran mengenai kasus-kasus kekerasan terhadap para TKI, upah yang tidak dibayarkan, hingga penipuan terhadap mereka. TKI kerap disebut sebagai pahlawan devisa. Sebutan pahlawan devisa untuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, melihat catatan Bank Indonesia (BI) dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) 2018, nilai remitansi (transfer uang) dari para pekerja migran Indonesia ke dalam negeri mencapai 10,9 miliar dolar AS dalam setahun terakhir.
TKI Pahlawan Devisa Negara Indonesia
Dihitung berdasar pada kurs Rp 14.272 per dolar AS pada tahun 2019, nilai remitansi TKI itu setara Rp 156 triliun. Remitansi dari pekerja migran meningkat 24,66% dibandingkan tahun 2017 yang mencapai US$ 8,8 miliar. Dengan besarnya kontribusi mereka kepada bangsa Indonesia, apakah pernah kita berpikir bagaimana para pahlawan ini mengadu nasib di negara asing? Apakah perlindungan sosial dan ekonomi mereka terjamin oleh negara? Bagaimana literasi edukasi ekonomi mereka agar mengerti mengenai hak dan kewajiban mereka? Permasalahan diatas sebenarnya mampu kita atasi berkat kemajuan teknologi yang ada. Salah satunya adalah adanya aplikasi yang bernama PureHeart dimana aplikasi ini fokus pada kegiatan sosial yang mendukung adanya Suistanable Development Goals sehingga terjadi peningkatan literasi digital yang merata. Ketika literasi masyarakat meningkat diharapkan banyak dari mereka mulai berpikir bahwa menjadi TKI kini bukan lagi tujuan mereka. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ditempatkan di berbagai negara pada 2018 mencapai 283.640 pekerja. Banyaknya jumlah TKI yang berada di luar negeri membuat minimnya pengawasan terhadap para tenaga kerja hal ini berdampak pada banyaknya pengaduan yang masuk ke crisis center BN2PTKI.
Principles for Money Management Success
Sepanjang 2018 telah terjadi 4.696 pengaduan terkait penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masuk ke crisis center Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BN2PTKI). Jumlah ini meningkat 4,94% dari tahun sebelumnya. PMI tidak berdokumen merupakan pengaduan terbanyak mencapai 441. Masalah terbanyak berikutnya ialah para PMI ingin pulang sebanyak 332 pengaduan, serta gaji tidak dibayar berjumlah 228 pengaduan. Dari 10 pengaduan terbesar, dua di antaranya mengalami peningkatan, sisanya mengalami penurunan. Sementara berdasarkan negara tujuan penempatan, pengaduan terbesar terkait para PMI yang mengadu nasib di Malaysia, yaitu mencapai 3.133 atau sekitar 67% dari total pengaduan. Sementara berdasarkan provinsi asal, para PMI dari Aceh mencatatkan pengaduan terbanyak dengan 1.732 atau sekitar 37% total pengaduan tahun lalu.
Sebanyak 283.640 pekerja dari Indonesia yang tersebar di seluruh dunia adalah resmi yang tercatat oleh BN2PTKI. Namun perlu kita sadari bahwa banyak kasus yang menimpa TKI salah satunya adalah adanya TKI ilegal. Jumlah tenaga kerja Indonesia ilegal atau TKI ilegal yang ditahan oleh Jabatan Imigrasi Malaysia pada 1 Januari-24 Mei 2018 mencapai 6.315 orang. Direktur Jabatan Imigrasi Malaysia juga mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan tenaga kerja ilegal tertinggi di Malaysia. Selain kasus TKI Ilegal, ada beberapa kasus terkait TKI di sepanjang tahun 2017 hingga tahun 2018 diantaranya adalah gaji tidak dibayar menimpa 37 TKI, tindak kekerasan majikan menimpa 6 TKI, tak dipulangkan 3 TKI, korban perdagangan 1 orang, dalam tahanan 4 orang, Mengalami kecelakaan sebanyak 3 orang, potongan gaji tanpa sebab 9 orang, diberhentikan tanpa sebab 20 orang, sakit 18 orang dan dilaporkan hilang sebanyak 9 orang.
Lalu siapa yang bertanggung jawab atas aduan ini? Kita takkan mungkin melihat pengaduan mereka di Televisi, surat kabar, bahkan internet sekalipun mengapa ? sebab, hal itu akan mempersulit gerak nafas pemerintah dan informasi di Indonesia. Sejak pengiriman tenaga kerja ke luar negeri secara resmi pada tahun 1983, berhasil dijaring devisa sebesar 551.523.406 Dollar AS. Perhitungan hingga Oktober 1989 itu menunjuk jumlah terbesar yang diperoleh Arab Saudi sebesar 553.616.207 dollar AS.
Technology Solution for problem solving
Permasalahan diatas sebenarnya mampu kita atasi berkat kemajuan teknologi yang ada. Salah satunya adalah adanya aplikasi yang bernama PureHeart dimana aplikasi ini fokus pada kegiatan Teknologi sosial yang mendukung saat ini hadir untuk adanya Suistanable Development Goals membantu menyelesaikan permasalahan sehingga terjadi yang kerap kali peningkatan kita hadapi. Literasi Termasuk digital dalam yang merat penyelesaian dalam permasalahan TKI yang sudah dihadapi oleh bangsa kita sejak 1985 dimana pemerintah mulai melakukan pinjaman luar negeri dan pengiriman tenaga ke luar negeri dengan gaji yang cukup menggiurkan. Pada saat-saat ini pun, menjadi TKI merupakan tujuan dari sebagian masyarakat kita. Banyak dari mereka yang tergiur dengan gaji yang ditawarkan. Dengan adanya kemajuan teknologi dengan membekali para TKI agar mengerti bagaimana mengatur keuntungan dengan mudah lewat aplikasi software Yonk.io.cash sehingga mereka akan sangat terbantu dengan mengelola arus kas secara rapi dan dapat mengelola keuangan untuk masa depan