Posted on

Kejujuran di Lautan

Sudah berapa bulan pak Aris menunggu musim paceklik usai, namun cuaca terlihat masih belum bersahabat untuk pergi melaut. 2 bulan musim paceklik sudah melanda desa pesisir ini. Muka para nelayan semakin hari semakin kalut karena simpanan untuk biaya hidup sudah semakin menipis. Ada yang mencoba mencari pekerjaan lain dengan menjadi buruh bangunan, buruh sawit, bahkan ada yang memaksa melaut dengan kondisi cuaca yang sangat berbahaya ini. Begitulah kerasnya kehidupan nelayan yang begitu bergantung dengan musim dan cuaca. Pak Aris hanya luntang lantung di rumah. Seperti bingung mau ngapain. Sesekali ia menjadi tukang ojek untuk mengantarkan orang ke kota jika ada keperluan. 

Sudah hampir 3 bulan musim paceklik tiba sudah saatnya musim ini telah usai.  Hari itu hembusan angin dan ombak terasa lebih tenang tidak berisik biasanya. Inilah pertanda musim ikan kembali tiba. Para nelayan sibuk mempersiapkan perlengkapan untuk mulai melaut dan dan mencari ikan. Pak Aris salah satunya yang paling bersemangat untuk pergi melaut esok hari. Ia menyiapkan pukat dan alat-alat lainnya untuk mengambil ikan yang banyak esok hari. Saat pak Aris pergi melaut, ia bertemu dengan beberapa teman-temannya. Ia saling menyapa satu sama lain dengan senyum sumringah menyambut musim yang di tunggu-tunggu ini. 

Hari ini pak Aris hanya menaruh pukatnya di beberapa tempat yang biasa ia letakkan untuk diambil lagi keesokan harinya. Saat pak Aris mengecek pukatnya keesokkan harinya, betapa kagetnya ia melihat pukatnya hilang. Ia tahu itu adalah tempat andalannya yang biasanya suka di lewati ikan-ikan. Dengan lesu pak Aris pergi melaju dengan kapalnya untuk mengambil dan meletakkan lagi pukat lainnya untuk ia ambil keesokan harinya. ikan pak Aris terkumpul lumayan banyak. Hanya ia sedih kenapa ada orang yang bisa-bisanya mencuri pukatnya. Hal ini memang bukan satu kali terjadi. Kondisi di lautan memang tidak ada perlindungan siapapun bisa mencuri atau merusak jika ia menginginkannya. Yang membedakannya hanya tergantung pribadi masing-masing. Ingin berbuat jujur dan tidak merugikan orang lain atau sebaliknya. 

Pak Aris pun menyetorkan ikannya ke pengepulnya, terlihat ada kedua temannya juga disana. “banyak dapat ikan hari ini?” tanya temannya. “sedikit, pukat saya diambil orang” jawab pak Aris. “pukat saya juga sering diambil, saya juga tidak tau siapa yang ambil, beginilah kalo lagi musim ikan. Ikan emang banyak tapi tetap saja ada orang-orang yang tidak mau berusaha lebih supaya dapatkan ikan” jawab temannya. Hal itu kerap menjadi masalah di dunia perikanan. Tidak ada perlindungan atas hak orang lain di laut karena lautan tidak ada batasan dan tidak ada yang memiliki. Namun hal ini kerap menjadi masalah yang tak terselesaikan karena tidak ada tindak pencegahan atas kriminalitas pencurian ikan di laut. Aplikasi nelayan dari Ledgernow akan membantu nelayan mendapatkan keadilan dan pencegahan tindak kriminalitas karena setiap nelayan pukat akan digabungkan ke dalam satu tempat dimana tempat tersebut terikat oleh jaring untuk pencegahan atas pencurian ikan. Untuk tau lebih lanjut mengenai ledgernow bisa kunjungi link berikut https://www.ledgernow.com/