20 jam bekerja tanpa mendapat cuti libur, Tenaga Kerja Indonesia korban eksploitasi di Hongkong
Seorang tenaga kerja asal Jember menjadi korban eksploitasi oleh majikannya selama bekerja di Hongkong. Dia bekerja selama 20 jam setiap harinya, tanpa mendapatkan cuti libur sehingga ia menderita sakit akibat kelelahan dan pembengkakan pada tangannya. Selain itu, dia juga mengalami pemotongan gaji dan uang ganti libur dari majikan dan pihak agensi yang berada di Hongkong selama empat bulan. Mari kita buka mata kita dan melihat baaimana, mereka sudah bekerja dengan keras akan tetapi hak mereka tidak terpenuhi #LoveMeSeeMe (https://pureheart.ledgernow.com/category/love-me-see-me/)
Seharusnya pihak dinas tenaga kerja setempat harus menindak tegas bagi yang melanggar aturan dan tidak bertangggung jawab atas kejadian ini. Pihak korban yang telah berupaya menemui pihak dinas tenaga kerja untuk mempertahankan haknya. Namun, upaya penyelesaian kasus ini belum menemukan solusi karena pihak korban tidak ditemui oleh pejabat dan staff dinas tenaga kerja saat itu.
PureHeart mengajak kita semua untuk membuka mata melihat adanya perdagangan manusia dan eksploitasi yang terjadi disekitar kita dan membuka pikiran untuk berperan aktif melawan perdagangan manusia karena mereka pantas untuk menentukan kehidupannya melalui Program #LoveMeSeeMe
Bekerjasama dengan YONK salah satu bisnis yang menciptakan aplikasi manajemen keuangan untuk mengelola arus keuangan lebih aman sehingga, dapat membantu untuk melaporkan para pekerja migran yang belum menerima gaji dengan melihat transaksi dari luar dan dalam negeri. Informasi mengenai YONK dapat dilihati di www.yonk.io
20 hours of work without vacation leave, Indonesian migrant workers victims of exploitation in Hongkong
A worker from Jember became a victim of exploitation by his employer while working in Hongkong. He works for 20 hours every day, without taking time off so he suffers from pain due to fatigue and swelling in his hands. In addition, he also experienced salary cuts and holiday compensation from employers and agencies residing in Hongkong for four months. Let’s open our eyes and see how, they’ve worked hard but their rights are not being fulfilled #LoveMeSeeMe (https://pureheart.ledgernow.com/category/love-me-see-me/)
The local manpower office should act firmly for those who break the rules and are not responsible for this incident. The victims who have tried to meet with the labor service to defend their rights. However, efforts to resolve this case have not found a solution because the victims were not found by officials and staff of the labor service at that time.
PureHeart invites all of us to open our eyes to see human trafficking and exploitation happening around us and to open our minds to play an active role in fighting human trafficking because they deserve to determine their lives through the #LoveMeSeeMe community
In collaboration with YONK, one of the businesses that creates financial management applications to manage financial flows more safely so that, it can help to report migrant workers who have not received salaries by looking at transactions from outside and within the country. Information about YONK can be accessed at www.yonk.io