Saat kecil aku berteman dengan seorang kakek yang tinggal di sebelah rumah. Sang kakek mengidap penyakit kaki gajah pada salah satu kainya. Sepulang sekolah, aku selalu membantu kakek untuk mendorong gerobaknya dan menyeberangkan jalan kakek. Kami sangat dekat dan aku senang sekali bercerita tentang kegiatan di sekolah kepada kakek. Seiring berjalannya waktu, aku melanjutkan pendidikan dan terpaksa harus pindah rumah. Setelah 10 tahun berlalu aku memutuskan untuk kembali menjenguk kakek.
Aku merasa sedih melihat kondisi kakek. Saat ini, kakek berusia 80 tahun dan masih tinggal di rumah yang sama. Namun, ada hal yang beda saat ini kakek tinggal seorang diri karena sang istri meninggal lima tahun lalu dan kakek tidak memiliki anak. Aku mencari perawat dan kursi roda untuk kakek. Pada perayaan tahun baru kemarin, aku membantu kakek memasang pernak pernik di rumah kakek agar kakek tetap bisa merayakannya. Bagiku kakek adalah orang yang sangat penting dalam hidupku. Meskipun bukan dari satu keluarga dan berbeda latar belakang serta identitas aku tetap ingin merawat kakek.
Dari cerita diatas, coba kita merenung sebentar bahwa Tuhan menciptakan kita untuk saling mengasihi dan bersatu dalam perbedaan yang ada. PureHeart mengajak kita untuk saling berbagi dan saling menghormati satu sama lain sepenuhnya tanpa adanya batasan-batasan yang ada selama ini melalui program #PowerOfDiversity
Perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu, dan persatuan adalah pondasi pembangunan bangsa. SSC berkomitmen untuk mendukung program #PowerOfDiversity dan mengajak masyarakat Indonesia menjaga persatuan melalui sosial media dengan tidak terpengaruh oleh berita-berita yang tidak jelas sumbernya. Informasi lebih lanjut tentang SSC dapat diakses di https://ssc.co.id