Posted on

Menjadi Seorang High Impact Womenpreneur

Rabu (20/11/2019), PureHeart menghadiri acara Scale Up 2019 dengan tema Turning Point, di Senayan City Jakarta. Acara yang menarik ini diselenggarakan oleh Endeavor, sebuah asosiasi kewirausahaan berjejaring global yang fokus terhadap High Impact Entrepreneur. Acara ini dihadiri oleh banyak pelaku bisnis startup yang akan membagikan kisah perjuangannya dengan harapan dikemudian waktu akan terlahirnya banyak startup baru di Indonesia yang membawa sebuah perubahan besar bagi negara. Salah satu tema yang sangat menarik perhatian dalam acara ini adalah High-Impact Womenpreneur. Seperti apa sih pembahasannya?


Tema High-Impact Womenpreneur,  menghadiri oleh Suzy Hutomo, seorang wanita inspiratif dan kuat dibalik suksesnya The Body Shop Indonesia. Kemudian Vivy Yusof pendiri dari FashionValet dan The Duck Group yang sudah rela datang jauh-jauh dari Malaysia untuk membagikan kisahnya di Indonesia. Selain menjadi pembisnis, mereka juga berperan sebagai seorang ibu rumah tangga. Bagaimana mereka dapat menjalankan dua peran itu dengan usahanya yang terus berkembang?


Kita mulai dari kisah Bu Suzy, sebagai pendiri dari The Body Shop Indonesia, sebuah produk kecantikan yang terkenal alami dan ramah lingkungan ini ternyata hasil dari implementasi  prinsip hidupnya sebagai aktivis lingkungan. Hal yang tidak mudah bukan? Tapi, dengan tekad dan percaya dirinya, Bu Suzy terus mengembangkan usahanya hingga saat ini. Perjuangannya pun tidak luput dengan scaling up, yang dilakukan oleh Bu Suzy dalam tahap ini adalah bagaimana Ia menjadi “Get Better and Be Good To Manage”, dengan mengembangkan sistem untuk menjadi jati diri perusahaannya, disamping semua tanggung jawabnya sebagai Ibu Rumah Tangga, Bu Suzy dapat menyeimbangkannya.

Rahasianya Bu Suzy adalah dengan percaya pada dirinya dan patnernya. Kepercayaan dirinya ini tidak menutup kemungkinan Bu Suzy akan meminta bantuan jika Ia merasa butuh bantuan sehingga semuanya dilakukan bersama. Siapa yang tidak tersindir saat mendengar hal ini dari seorang wanita yang hebat? Mungkin sebagian dari kita masih banyak yang tidak percaya diri, kemudian selalu malu bertanya pedahal sifat seperti itulah yang harus kita singkirkan jika ingin mengembangkan diri. Sebagai bahan bakar Bu Suzy untuk melampaui itu semua, tidak lupa juga Bu Suzy mengingatkan kita untuk Take a Good Care of Ourself, agar dapat menjalankan semua tugas dan kegiatan secara baik harus mulai diri kita sendiri yang harus baik pula. Love yourself first, kita semua harus selalu ingat itu.

Kemudian kisah Bu Vivy, semua perjuangannya sangat terasa berat pada awal beliau terus mengikuti laju kompetitor namun akhirnya beliau menyadari bahwa semuanya tidak harus selalu sama dan mengikuti kompetitor. Bu Vivy sadar akan pentingnya untuk membuat “culture” sendiri untuk perusahaannya. Baginya, walaupun menyeimbangkan semuanya itu sulit, namun apa lagi yang dapat kita lakukan selain hadapi itu semua dengan perasaan senang? Penting sekali kita menjalani kegiatan kita dengan perasaan senang agar performa kita tidak turun. Tidak hanya perasaan senang saja, tapi tidak lupa juga untuk selalu “Do Your Best”.

Jangan pernah berhenti belajar! Itu yang diserukan oleh Bu Vivy, belajar dan belajar untuk mengembangkan diri. PureHeart sendiri pun sangat peduli dan memperhatikan betul soal pendidikan, dengan statement dari Bu Vivy kami pun sangat setuju bahwa kita harus tetap belajar berapapun umur dan dimanapun kita. 

Dari kedua wanita hebat ini, Apa Sih Pesan Untuk Generasi Selanjutnya?


Pesan dari mereka berdua untuk generasi selanjutnya, jangan takut dan lakukan. Apapun itu jangan takut walaupun kita salah, kita masih bisa belajar mencobanya dan memulainya lagi, Get Yourselft Up Again. Lihatlah diri kita sendiri sebagai apa yang ada diri kita, bukan karena status perempuan atau laki-laki, melainkan karena kita layak dan pantas berada disana dengan kemampuan kita sendiri. Hal ini harus selalu diingat oleh seluruh perempuan dan laki-laki di dunia ini, agar tidak ada lagi diskriminasi hanya karena gender, kita harus buktikan kalau kita layak dan patut di segani karena kita memiliki keahlian dalam bidang itu. Kita harus sadar bahwa kita bisa, dan hal itu dapat kita capai jika kita ingin berusaha. Apa yang biasanya membuat kita takut untuk mencoba? Coba renungkan dan lihat mereka berdua yang berhasil melampaui itu semua, jangan mau kalah sebelum berperang. 


Bagi Bu Suzy, dalam melampaui semua tantangan berbisnis maupun menyeimbangkan semua kegiatannya kita perlu memilih pasangan yang tepat. Dengan pasangan yang tepat kita dapat saling memahami dan melakukan banyak hal positif tentunya dapat dilalui bersama secara professional. Dan bagi Bu Vivy, karena passionnya adalah bekerja maka lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan apapun dapat dicapai dan terjadi agar kita tidak perlu bergantung pada orang lain, dan harus mampu mem-back up hidup kita sendiri. Katanya, kenapa kita lebih mementingkan membackup foto kita daripada hidup kita? Pertanyaan ini cukup mengingatkan kita untuk segera mempersiapkan kehidupan kita sebaik mungkin.

PureHeart merasa sangat beruntung dapat mengahadiri acara ini karena banyak sekali kisah-kisah hanya dari Bu Suzy dan Bu Vivy saja kami sudah merasa sangat tersentuh, bagaimana tidak? Hal itu nyata telah mereka lalui, mungkin masih banyak perjuangan suka dan duka mereka yang belum tersampaikan. Tapi hanya dari sini saja sudah jelas jawabannya, bahwa menyerah bukanlah pilihan, melainkan berjuang dan belajar adalah solusi semuanya. Menurut kami, banyak diluar sana yang harus mendengarkan cerita perjuangan mereka, agar merasakan semangat yang kami rasakan setelah menyimak kisah perjangan mereka berdua yang kami harap kisah ini dapat didengar oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun dunia.