Posted on

Beginilah Mutu dari Pendidikan di Indonesia

Sumber: Google.com

Data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report 2016, mutu pendidikan di Indonesia hanya menempati peringkat ke-10 dari 14 negara berkembang. Sedangkan kualitas guru sebagai komponen penting dalam pendidikan tergolong memprihatinkan, berada di urutan ke-14 dari 14 negara berkembang di dunia.

Ada banyak faktor yang menyebabkan mutu pendidikan di Indonesia menjadi rendah. Salah satunya adalah dimana pendidikan Indonesia memiliki standarisasi yang sama terhadap semua anak-anak, terlepas dari kemampuan yang dimiliki anak tersebut. Standart itulah yang membuat anak-anak di Indonesia sulit untuk berkembang dan percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.

“Setiap anak di dunia ini adalah jenius, tapi jika menilai ikan dari seberapa hebat ia memanjat pohon maka ikan tersebut akan selamanya terlihat bodoh.”

Albert Einstein

Maksud dari perkataan Einsten tersebut adalah setiap anak di dunia ini memiliki kecerdasan dan kemampuannya masing-masing, tapi jika kemampuan anak-anak tersebut hanya dilihat dari nilai akademisnya saja maka anak-anak yang tidak memiliki kemampuan akademis akan terlihat bodoh seumur hidupnya, dan membuat setiap anak tidak bisa yakin bahwa dia berbeda dengan orang lain.

Sumber: Google.com

Sangat miris sekali jika dibandingkan dengan mutu pendidikan di Eropa. Jika dilihat dari gambar diatas sangat berbeda sekali sistem pendidikan di Eropa dengan Indonesia. Pendidikan di Eropa membantu anak-anaknya untuk menemukan dan mengembangkan dari bakat setiap anak, sedangkan pendidikan di Indonesia dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah atas hanya melakukan hal yang sama terus menurus. Sehingga membuat anak-anak di Indonesia tidak diberi kesempatan untuk menemukan dan menggali bakat mereka masing-masing.

Suduh cukup sulit untuk membenahi mutu pendidikan di Indonesia saat ini. Salah satu cara termudah untuk membenahi mutu pendidikan di Indonesia adalah membenahi kualitas guru. Guru merupakan sosok yang sangat penting dalam proses pembentukan karakter seorang anak. Karena sebagian besar waktu anak-anak dihabiskan di sekolah. Maka guru harus bisa memberikan contoh baik dan menjadi idola untuk anak-anak.

Terkadang guru sering lupa, belajar bukanlah proses untuk menjadikan siswa sebagai “ahli” pada mata pelajaran tertentu. Siswa lebih membutuhkan ‘pengalaman” dalam belajar, bukan “pengetahuan”. Karena itu, kompetensi guru menjadi syarat utama tercapainya kualitas belajar yang baik. Guru yang kompeten akan meniadakan problematika belajar akibat kurikulum. Kompetensi guru harus berpijak pada kemampuan guru dalam mengajarkan materi pelajaran secara menarik, inovatif, dan kreatif yang mampu membangkitkan gairah siswa dalam belajar.

Sumber :https://www.kompasiana.com/syarif1970/5ae933c4caf7db6e6f784102/memprihatinkan-potret-pendidikan-indonesia-zaman-now