Bukannya malas, tapi biar gampang aja. Guman Anisa yang tiap hari selalu memesan taxi online dari depan rumahnya kedepan kantornya, dan sebaliknya. Sebenarnya bisa saja dia menggunakan angkutan umum atau membawa motornya sendiri. Namun menurutnya hal itu ribet untuknya yang tidak mau repot. Lagi pula, kantor Anisa lumayan sulit dijangkau dengan angkutan umum, dan jalur motor jadi memang lebih mudah menggunakan mobil langsung melintasi tol. Anisa memang anak kekinian sekali yang tidak mau repot dan ingin serba instan, serta sangat pandai memilih-milih promo menggunakan e-walletnya.
Ada hal yang membuat Anisa nyaman menggunakan taxi online adalah selain dia bisa tidur kembali selama perjalanan tapi selalu saja ada cerita menarik dari supir taxi online itu. Tidak semuanya sih, terkadang Anisa mendapat supir yang lebih banyak diam dan dia gunakan kesempatan itu untuk melanjutkan tidurnya sebelum sampai ke kantor. Cerita-cerita supir taxi ini sangat beragam, tentang sebelum mereka beralih profesi, cerita tentang pengalamannya selama menarik penumpang, pokoknya beragam deh dari yang membuat tertawa hingga menangis juga pernah. Supir seakan-akan menjadi teman cerita Anisa selama perjalanan, itulah yang membuatnya merasa nyaman menggunakan layanan ini daripada harus membawa kendaraan sendiri yang tidak ada temannya.
Suatu hari, saat dalam perjalanan dengan taxi online andalan Anisa, dia mendapatkan supir yang umurnya sudah cukup senja namun tetap ceria mengajak Anisa untuk ngobrol santai selama perjalanan, kita sebut saja namanya Pak Agus. Tiba-tiba Pak Agus bertanya, apakah Anisa membawa e-money karena kebetulan e-money Pak Agus habis dan belum sempat diisi ulang. Sayangnya, saat itu Anisa juga tidak membawa e-moneynya karena sudah jarang digunakan atau mungkin sudah hilang juga karena selalu mengandalkan e-money milik supir taxi online. Utungnya, Anisa dan Pak Agus belum masuk ke tol jadi masih bisa mencari minimarket untuk mengisi ulang e-moneynya terlebih dahulu. Karena masih pagi, sulit sekali bagi mereka menemukan minimarket yang masih buka, setelah 10 menitan untungnya mereka menemukan minimarket yang 24 jam tapi ramai sekali, mungkin dipenuhi oleh orang-orang yang ingin mengisi ulang e-moneynya untuk pergi bekerja.
Akhirnya Pak Agus parkir dan mengantri untuk isi ulang e-moneynya dikasir dan menghabiskan waktu sekitar 5 menit. Tanpa mengeluh Pak Agus masuk kedalam mobil sambil tersenyum dan mengatakan “Beres Neng!” dan membuat Anisa menghela nafas lega sambil tertawa kecil. Pak Agus pun tancap gas dari parkiran tanpa lupa memberikan uang parkir kepada tukang parkir yang juga Nampak repot mengurus parkiran disana sebanyak Rp.5000. Untungnya, estimasi waktu untuk sampai ke kantor Anisa masih cukup senggang sehingga Anisa tidak terlalu panik akan datang terlambat.
Setelah melewati keribetan pagi hari ini karena soal top up emoney, Pak Agus mengajak ngobrol Anisa untuk membawa suanasa kembali. “ Untung masih keburu ya Neng, maaf banget nih jadi keliling nyari top up” ucap Pak Agus. “ iya pak gapapa, namanya juga lupa aku juga suka lupa isi ulang dulu malah sekarang jadi lupa bawa mulu” canda Anisa. “ Iya neng suka lupa juga soalnya saldonya ada berapa kan gabisa dicek terus” “ oiya neng, kira-kira ada gaksih cara lain top up e-money selain ke minimarket?” Tanya Pak Agus. Anisa kaget karena dia juga bingung. “ aduh aku juga gatau Pak, taunya lewat minimarket aja kalau e-money ini. Emang kenapa pak?” Anisa merasa penasaran kenapa Pak Agus malah lebih kepo darinya soal top up kartu ini. “iya abisnya kalau lewat minimarket biayanya kan nambah lagi neng, ada biaya admin Rp.1500, terus parkirnya sekarang pada minta Rp.5000, terus belum lagi bensin buat muter-muter nyari tempatnya walau gaseberapa sih. Yaa minimal 6500 kan harus keluar buat top up aja pedahal biaya nariknya juga kadang gak seberapa neng. Oiya belum lagi malah jadi jajan di mini marketnya hahaha” jelas Pak Agus yang pada awalnya serius malah menjadi bercanda kembali. Dan sepanjang jalan Anisa dan Pak Agus berbincang seputar top up itu tapi sayangnya mereka sudah sampai di kantor Anisa dan akhirnya berpisah. Tak lupa untuk Anisa memberikan bintang 5 dan tip untuk Pak Agus.
Anisa menjalankan kegiatannya secara normal di kantor sampai jam pulang kantor tiba. Saat sedang beres-beres barangnya, teman kantor Anisa yaitu Rania menempelkan kartunya ke Hpnya. Karena penasaran, Anisa menghampirinya dan bertanya kepada Rania soal apa yang dia lakukan tadi. “Lagi top up e-money Nis” jawabnya santai.” Hah? Top up? Serius Ran” Anisa bingung dan menganggap Rania bercanda. “Serius Nis ini top up nih, masa gak tau sih?” jawab Rania yang ikut heran. “ lah iya? Gimana caranya? Hp aku bisa gak?” Anisa pun tertarik dan ingin mencobanya. Rania pun bersedia menunjukan caranya kepada Anisa dan langsung mencobanya melalui Hp Anisa.
“nih sekarangkan ada teknologi namanya NFC Nis, singkatan dari Near Field Communication salah satu fungsinya ya ini nih. Kita punya e-bankinkan, nah di menu e-banking ini ada pilihan untuk top up e-money yang harus sesuai sama bank kartu e-money yang kamu ya. Terus tinggal taro kartunya di hp kamu aja nanti langsung muncul nih saldo sama rincian lainnya. selanjutnya tinggal pilih top up sejumlah yang kamu mau Nis. Hp kamu udah bisa nih pake NFC” Jelas Rania. “wah ya! Simple banget! Gaada biaya admin ya?” Tanya Anisa yang masih kaget. “ gak ada dong free!” jawab Rania.
Anisa sangat kaget ternyata teknologi sudah semakin canggih tapi Anisa malah tidak mengetahuinya. Ternyata semudah itu untuk top up menggunakan HPnya, pedahal tadi pagi saat Anisa dan Pak Agus membutuhkannya. Tidak ada biaya admin, tidak perlu keliling, tidak perlu bayar parkir dan tidak perlu tergoda buat jajan di minimarket. Berapa biaya yang dapat dipangkas dengan tekonologi ini ya?
Untuk 1 kali perjalanan dari hasil hitung-hitung sama Pak Agus tadi pagi adalah Rp.6500. karena Anisa pulang pergi menggunakan taxi online, kita kalikan saja dua. Jadi sekitar 13.000 yang harus dikeluarkan setiap harinya untuk top up aja. Sedangkan, melalui hp tidak perlu mengeluarkan biaya apa-apa.
Aduh! Andaikan Anisa tau ini dari dulu. Tadi pagi pasti bisa lebih santai dan tidak membuat Pak Agus kerepotan. Anisa pun yakin kejadian seperti tadi pagi tidak hanya sekali dua kali, Anisa pun sering mengalaminya tapi sayangnya Anisa tidak punya solusi juga, tapi tidak lagi untuk sekarang karena Rania sudah memberi tahu cara top up melalui Hp.
Akhirnya, Anisa meniatkan diri untuk menyebarkan informasi ini dan selalu menawarkan top up e-money kepada supir taxi online agar mereka tidak perlu ribet dan mengeluarkan uang lagi hanya untuk top up e-moneynya. Karena belum semua hp terintegrasi oleh NFC, kebetulan Hp Anisa sudah bisa maka kenapa tidak membantu supir online untuk melakukan top up melalui hp Anisa?
Mungkin uangnya tidak seberapa untuk Anisa tapi sangat berharga untuk para supir. Jadi, saat pulang dari kantor dengan taxi online andalannya. Anisa langsung menanyakan saldo e-money kepada pak supirnya. Pas sekali! Pak supir tidak terlalu ingat saldonya berapa dan hanya mengira-ngira kalau saldonya masih cukup, akhirnya Anisa minta ijin untuk mengecek saldo e-moneynya pak supir. Dan benar saja, saldonya pas-pasan sekali, jadi Anisa mewarkan Pak supir untuk top up melaluinya. Pak supir sangat antusias sekali dan langsung mengisi lumayan banyak karena dia memang sering melewati tol. Katanya selagi ada Anisa dia ingin top up banyak karena sering sekali e-moneynya habis dan dia kesulitan untuk mencari minimarket, pernah lagi dia kehabisan saat sedang di pintu tolnya sehingga harus mencari pinjaman ke mobil belakangnya dan membayar lebih. Ya ceritanya keluhannya sama dengan Pak Agus tadi, uang habis untuk bayar parkir top up.
Anisa senang sekali akhirnya dapat menggunakan kemajuan teknologi yang dia genggam untuk meringankan beban orang lain walaupun sedikit. Tapi jika Anisa secara terus menerus melakukannya dalam 1 bulan saja, Anisa menghemat sebanyak Rp.13.000 x 20 hari kerja = Rp260.000 loh. bagaimana dengan 1 tahun? Dan bagaimana lagi jika ada 1000 Anisa yang menolong supir untuk top up, sudah berapa ribu yang kami hematkan?
Ayo manfaatkan teknologi untuk membantu kepada sesama walaupun bagi kita kecil, belum tentu orang lain menganggapnya kecil juga malah bisa jadi sangat berarti. PureHeart ingin menciptakan sebanyak-banyaknya orang yang memiliki pandangan dan tindakan seperti Anisa, maka dari itu ayo kita sebarkan dan lakukan apa yang telah Anisa lakukan dengan teknologi dalam genggamannya. Temukan lagi aksi kebaikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi lainnya di PureHeart, dan bersama-sama kita ciptakan dunia yang lebih baik!