Posted on

Keberagaman Budaya Itu Masih Tetap Ada

Sering kali jika bertemu dan berinteraksi dengan orang, kita memperhatikan gerak-gerik dan kebiasaan yang mereka lakukan. Walaupun pikiran kita sudah berusaha untuk acuh, namun mata ini seperti selalu melekat kepada kebiasaan kecil yang dilakukan orang tersebut. Terutama jika ia melakukan kebiasaan yang berseberangan dengan kita. Pikiran ini menjadi serba salah, di satu sisi kita terganggu dengan tingkahnya namun di sisi lain kita harus tetap bisa menerima atau fokus dengan kegiatan yang kita lakukan bersama orang tersebut.

Keberagaman budaya itu nyata dan kita harus bisa belajar untuk menerimanya. Keberagaman budaya lahir dari tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat hingga mempengaruhi individunya. Budaya negara X dan Y belum tentu sama, budaya negara A dan Z kemungkinan bisa sama. Inilah yang membuat bumi memiliki keanekaragaman dan terasa lebih ‘hidup’.

Contoh kecil dari keberagaman budaya adalah seperti kisah kelompok C yang memiliki kebiasaan selalu makan menggunakan tangan. Kelompok lain dari negara H yang tidak terbiasa makan menggunakan tangan bingung melihat kelompok negara C, namun faktanya kita masih tetap bisa hidup berdampingan bukan? 

Perhatikan sekitar maka kita akan dapat melihat bentuk-bentuk keberagaman itu. Belajarlah untuk menyesuaikan diri tanpa kehilangan identitas asli kita. Saling berbagi ajaran kebiasaan yang dilakukan oleh budaya tertentu juga mampu membangun pemikiran dan membantu kehidupan kita ke depannya. Karena keberagaman itu ada untuk menguatkan kita, bukan untuk memecah dan mengkotak-kotakan kita.

 
More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

Oleh : Maria Benedicta
Instagram: @marbenz_

 

Posted on

Jangan Merokok Sembarangan

Merokok mungkin sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang baik laki-laki maupun perempuan. Tidak hanya dikalangan orang dewasa dikalangan remaja pun sudah biasa ditemukan perokok aktif. Hal yang menjadi masalah adalah ketika para perokok aktif ini merokok di tempat umum yang tidak seharusnya dilakukan.

Merokok merupakan hal buruk bagi kesehatan seseorang yang merokok dan juga orang lain. Saat seseorang merokok, sebagian besar asapnya tidak masuk ke paru-paru perokok. Namun, sebagian besar asap rokok dilepaskan ke udara, sehingga asap dapat dihirup oleh perokok pasif. Meski tidak secara langsung merokok, perokok pasif bisa turut terkena dampak buruknya juga. Makin sering terpapar asap rokok, makin tinggi pula resiko gangguan kesehatan yang dialaminya.

Banyak keluhan yang dirasakan bagi mereka yang tidak merokok atau perokok pasif. Kurangnya kesadaran dan bahaya merokok di tempat umum serta kurangnya fasilitas yang disediakan menjadi salah satu penyebab banyaknya orang yang merokok sembarangan di tempat umum.

Maka dari itu, sebaiknya sebagai perokok aktif lebih bijak lagi untuk merokok. Dan dianjurkan jika ingin merokok, merokoklah di tempat yang seharusnya bagi perokok aktif. Sehingga mereka yang tidak merokok atau perokok pasif tidak mendapatkan dampak bagi kesehatannya. Hal ini merupakan sebagai sikap toleransi dengan saling menghormati satu sama lain. 

 

More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

 

Oleh : Nurul Fathia
Instagram : @nurullfathiaaa
Posted on

Hidup Rukun, Hidup Harmonis

Di sebuah desa yang jauh dari kota terdapat sebuah sekolah khusus wanita yang didalamnya mengharuskan muridnya tinggal di asrama. Terdapat 2 asrama disana. Sekalipun berada dalam lingkungan yang sama, akan tetapi situasi di dalamnya sangat bertolak belakang. Asrama A penuh ketenangan setiap harinya. Penghuninya hidup damai dan rukun. Sedangkan di asrama B setiap hari selalu saja terdapat perselisihan antar penghuninya. Kemudian, kepala sekolah merasa bingung dan mencoba mengutus siswa di asrama B untuk tinggal di asrama A selama seminggu untuk menyelidiki mengapa para penghuninya hidup secara rukun dan harmonis.

Seminggu kemudian siswa tersebut melaporkan ke kepala sekolah “Ibu, para penghuni asrama A dapat hidup rukun karna sering melakukan kesalahan dan mereka saling pengertian satu sama lain”. Mendengar hal tersebut kemudian kepala sekolah memutuskan untuk berkunjung ke asrama A. Saat dia memasuki aula asrama, lantai aula itu sedang dipel. Saat itu ada orang lain yang ikut masuk bersamanya dan orang itu tergelincir karena lantai masih basah.

Melihat hal itu, orang yang sedang mengepel buru-buru berkata, “Aduh maaf, ini salah saya. Saya menggunakan terlalu banyak air untuk mengepel.”

Mendengar hal itu, orang yang tergelincir juga meminta maaf. “Ah tidak, saya yang harus meminta maaf. Saya kurang hati-hati dana tidak melihat bahwa Anda sedang mengepel. Malah saya mengotori lagi lantai yang sedang Anda pel ini.” Melihat hal tersebut kepala sekolah akhirnya mengerti dan tersenyum

Andai saja semua orang mau melakukan instrospeksi diri, mengakui bahwa dirinyalah yang salah, dan menyampaikan penyesalan, tentu semua orang akan hidup harmonis tanpa perselisihan dan menjalani hari-hari yang penuh kedamaian. PureHeart mengajak kita untuk saling berbagi dan saling menghormati satu sama lain sepenuhnya tanpa adanya batasan-batasan yang ada selama ini melalui program #PowerOfDiversity 

Perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu, dan persatuan adalah pondasi pembangunan bangsa. Dedewi berkomitmen untuk mendukung program #PowerOfDiversity dan mengajak masyarakat Indonesia menjaga persatuan melalui sosial media dengan tidak terpengaruh oleh berita-berita yang tidak jelas sumbernya. Informasi lebih lanjut tentang Dedewi dapat diakses di https://dedewi.com   

 

More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.comPower-Of-Diversity/ 
Instagram : https://www.instagram.com/pureheartid/ 
Posted on

Semangat Kebhinekaan

Makna dari Bhineka Tunggal Ika yaitu meskipun Bangsa dan Negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia. Namun, keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu Bangsa dan Negara Indonesia atau yang biasa kita dengar dengan berbeda-beda namun tetap satu.

Bhineka Tunggal Ika tidak bisa dianggap hanya sekedar semboyan, melainkan harus dihayati, disimpan pada sanubari setiap masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara. Hakekat Bhineka Tunggal Ika mengandung nilai-nilai pemersatu dan kesatuan untuk mencapai tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Pemahaman nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap individu dalam bertindak dan membangun serta memelihara tuntutan bangsa yang terintegritas secara nasional. Karena itu, implementasi atau penerapan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok.

 Setiap masyarakat Indonesia harus memandang bahwa perbedaan tradisi, bahasa, dan adat istiadat antara satu etnis dengan etnis lain sebagai antara satu agama dengan agama lain, sebagai aset bangsa yang harus dihargai dan dilestarikan. Pandangan semacam ini akan menumbuhkan rasa saling menghormati, menyuburkan semangat kerukunan, serta menyuburkan jiwa toleransi dalam diri setiap manusia.

 

More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

 

Oleh : Nurul Fathiah
Instagram : @nurullfathiaaa
Posted on

Perdamaian Dengan Makanan

Makanan merupakan sumber energi kehidupan manusia. Selain sebagai sumber energi, siapa sangka di beberapa daerah di Indonesia, makanan memiliki simbol perdamaian dan kekeluargaan. Melalui makanan, masyarakatnya menemukan arti dari sebuah keluarga dan hidup berdampingan satu sama lain.

Sebagai contoh acara Liwetan dan Makan Bajamba ala Minangkabau. Saat ini pasti kita sering melihat masyarakat gemar mengadakan acara kumpul bersama dan terdapat acara Liwetan. Gaya Liwetan ini tidak menerapkan makan ala table manner di tempat berkelas, melainkan kita bebas memakan nasi beserta lauk pauknya yang tersaji di depan kita, beralaskan daun pisang. 

Berlaku juga untuk acara Makan Bajamba ala Minangkabau. Sistem makan Bajamba ini tidak jauh berbeda dengan acara liwetan khas pulau Jawa. Namun makan Bajamba memiliki adab makan menggunakan tangan kanan. Nasi ditambah lauk pauk kemudian di masukan ke dalam mulut dengan jarak dekat. Sambil menyuap nasi, tangan kiri berada di bawahnya agar tidak ada sisa makanan yang jatuh berceceran. Saat menikmati makan Bajamba, kita harus memperhatikan posisi duduk juga. Untuk perempuan duduk tegap bersimpuh dan untuk laki-laki posisi duduk bersila.

Melalui acara makan bersama seperti Liwetan dan Makan Bajamba, terdapat filosofi memunculkan kebersamaan tanpa melihat status sosial seseorang. Semua yang hadir dapat duduk dan menikmati makan berdampingan, yang tentu saja harus berbagi nasi dan lauk bersamaan. Kegiatan ini tentu saja positif dan wajib menjadi bagian dari acara yang kita miliki agar tetap terjadi kerukunan dan perdamaian.

 

More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

Oleh : Maria Benedicta
Instagram: @marbenz_
Posted on

Pemahaman yang Tertukar

Pernah mengalami yang namanya berbeda pendapat dengan rekan? Hanya mau bergaul dengan orang yang berlatar belakang sama? Ataupun memberikan stereotip negatif kepada orang yang tak sejalan dengan kita? Pasti kita pernah mengalami atau melakukannya. Hal-hal seperti itu sangat lumrah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kadang kawan paling dekat bisa jadi lawan yang sangat berat, atau sebaliknya yang sebelumnya rival justru jadi sahabat. Disadari atau tidak, kita seringkali cenderung menganggap segala sesuatu yang berbeda dengan kita itu adalah “lawan”. Uniknya, kita hidup di negara yang penuh dengan perbedaan, kebhinekaan menjadi keniscayaan yang tidak bisa diingkari. Coba saja tengok di sekitar, banyak sekali contoh yang bisa kita dapatkan. Hal itu tak lepas dari sebuah teks yang mendasari persatuan kita yakni Sumpah Pemuda. Gerakan pemuda-pemuda daerah yang akhirnya sepakat untuk melebur menjadi kesatuan yang kuat. Terbukti, dari peristiwa tersebut semangat mulai muncul dan berujung pada kemerdekaan Indonesia. 

Di zaman serba modern ini, nilai-nilai persatuan dalam kebhinekaan sedikit tergerus. Masyarakat yang dipenuhi barang-barang canggih makin individualis. Jika ada yang tak sejalan, sependapat atau sama langsung saja dianggap lawan. Pemikiran ini sebenarnya keliru, karena sejarah sudah membuktikan ketika para pemuda yang berbeda latar belakang bersatu memunculkan semangat baru yang kuat, berarti itu adalah dasar kita untuk melihat sebuah perbedaan dan kebhinekaan sebagai anugerah. 

Tak melihat latar belakang atau atribut lain yang melekat, sewajarnya kita menganggap semua merupakan saudara sebangsa. Sepatutnya kita mengakui Indonesia memang lahir karena kebhinekaan dan hal itu tak bisa diubah lagi. Mungkin pemahaman kita pernah keliru, saat menganggap orang yang sama dengan kita adalah kawan, dan orang yang berbeda adalah lawan, namun pemahaman yang tertukar itu sebaiknya direnungkan kembali dengan sebuah analogi ini. “Bisa saja kita mewarnai sebuah kertas putih dengan satu pensil berwarna merah, namun alangkah lebih indah jika kertas putih itu dipenuhi gambar dengan warna yang berbeda-beda.”   

 

More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

Oleh : Yanuaris Wicaksana
Instagram: @wicaksanaris
Posted on

Siwaliparri, Bentuk Nyata Gotong Royong dalam Persaudaraan

Peribahasa “Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, ternyata masih terjaga lewat salah satu tradisi unik memindahkan rumah secara gotong royong suku Mandar di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tradisi yang mungkin jarang sekali terlihat di era modern yang serba individualistis, apalagi di kota besar, tetapi masih tetap dilestarikan oleh para pemuda daerah dengan semangat persaudaraan. Tak peduli berapa beratnya rumah yang akan dipindahkan, mereka dengan sukarela akan memindahkannya menuju tempat yang dituju tanpa mengenal atribut apapun. Landasannya adalah gotong royong dan persaudaraan serta tak ada bayaran apapun bagi mereka yang memindahkan. 

Tradisi ini terus dilakukan secara turun temurun hingga sekarang dan menjadi ciri khas suku Mandar. Siwaliparri namanya, yang dalam bahasa Mandar bermakna kebersamaan dan saling tolong menolong. Bukan hanya memindahkan rumah tetapi juga saat bersama-sama membangun atau mendorong kapal ke laut. Dan biasanya warga melakukan itu tanpa diminta khusus oleh pemilik rumah atau kapal, cukup diumumkan lewat pengeras suara di rumah ibadah, pasti semua datang dan mau membantu.

Bayangkan jika tradisi seperti ini terus dipertahankan dan makin menyebar di Indonesia, tentu saja segala persoalan dan masalah akan bisa diselesaikan tanpa melihat atribut apapun yang menempel. Segala sesuatu yang terasa berat tentu saat dikerjakan bersama dengan dasar persaudaraan serta gotong royong tentu akan menjadi lebih ringan dan mudah untuk diwujudkan. Ditambah lagi dengan menanamkan gotong royong seperti ini makin menunjukkan kekuatan persatuan dan mewujudkan bentuk sila ke-3 Pancasila dengan aksi nyata. 

 
More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

Oleh : Yanuaris Wicaksana
Instagram: @wicaksanaris
Posted on

Perbuatan Kecil Yang Berdampak Besar

Sewaktu Sekolah Dasar aku melihat ibu sering memberi makan kepada orang yang tidak ku kenal, penampilan orang tersebut lusuh dan tidak terurus. Saat malam tiba, sering kali orang itu tidur di depan toko bapak. Kemudian ibu bercerita kalau orang itu adalah gelandangan yang tidak memiliki siapa pun, aku iba melihat keadaannya yang tidak seberuntung aku. Padahal kita seumuran dan harusnya ia memakai seragam sekolah sepertiku.

Tidak lama, ibu dan bapak mengajak anak itu untuk tinggal bersama kami. Kami memberikan ia seragam sekolah yang sama seperti milikku, kami berbagi alat tulis yang sama, kami saling membantu saat menemukan kesulitan dan kami selalu bermain bersama baik di rumah maupun sekolah.

Saat ini, aku masih memanggilnya kakak dan ia akan selalu menjadi kakak ku. Ia sudah bekerja dan tidak pernah sekali pun merepotkan keluarga kami. Jika ditanya apa yang membuat ia tidak pernah merepotkan kami, jawabannya sama. Yaitu, ia ingat kebaikan ibu dan bapak yang selalu merawatnya sejak kecil, saat masih belum memiliki apa-apa.

Cerita tersebut menunjukkan bahwa Tuhan sebenarnya adil, namun cara Tuhan memperlihatkan keadilan itu berbeda-beda. Tuhan menciptakan manusia yang hidupnya kurang beruntung, agar kita yang jauh lebih beruntung dapat membantu mereka. Begitu pun sebaliknya, mereka yang diberi kehidupan kurang beruntung memiliki tugas sebagai pengingat si beruntung untuk lebih bersyukur dan saling membantu agar terciptanya kehidupan yang damai dan harmonis.

 
More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

Oleh : Maria Benedicta
Instagram: @marbenz_
Posted on

Tetap Damai dalam Persaingan

Persaingan dan kompetisi seringkali diidentikan dengan tindak anarkis. Menganggap diri atau kelompok kita lebih baik dari kelompok lain menjadi pemicu gesekan yang sulit dihindari. Hal ini tak jarang terjadi dan lumrah bila kita menyaksikan sebuah pertandingan sepakbola, ketika dua kelompok supporter bertemu mereka kadang saling melemparkan yel-yel yang menyerang dan memicu terjadinya keributan. Kejadian ini juga sering memakan korban nyawa, yang kadang justru tak tahu apa-apa. 

Beberapa kali rekonsiliasi coba dilakukan demi perdamaian antar supporter dan beberapa tahun belakangan angka kekerasan supporter memang menurun. Seakan sadar bahwa kekerasan dan tindakan anarkis hanya akan menambah panjang lembar hitam sepakbola, maka mulailah muncul gerakan yang langsung dinisiasi oleh kelompok supporter. Contohnya adalah ketika dua kelompok supporter yang awalnya musuh bebuyutan melakukan gerakan menanam pohon bersama, atau saat kelompok supporter tuan rumah menyambut para pendukung tim tamu di stasiun atau terminal, tanpa ada pelemparan batu, nyanyian mengejek ataupun tindak kekerasan lainnya. 

Jika keadaan kondusif maka kemajuan akan bisa diraih, perdamaian menjadi salah satu kunci penting untuk mencapai keberhasilan. Meski persaingan kerap terjadi tetap harus disadari bahwa berkolaborasi dalam persaudaraan lebih penting untuk menjaga suasana agar tetap aman dan teduh. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk perpecahan, sebaliknya jadikan sebagai dasar untuk tetap berpegangan tangan dalam persatuan.   

 
More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

Oleh : Yanuaris Wicaksana
Instagram: @wicaksanaris
Posted on

Keanekaragaman Sebagai Pemersatu Bangsa

Alan, Toro dan Raisa yang sudah bersahabat sejak kecil tanpa ada stempel yang melekat pada diri mereka. Mereka melihat sesama seperti melihat dirinya sendiri. Mereka tinggal di Ibu Kota sejak orang tua mereka merantau ke Jakarta sekitar tahun 1980-an. Disaat isu rasisme kembali muncul ke permukaan di ruang publik Indonesia, justru persahabatan mereka makin erat. Mereka sangat menghargai dan dapat menerima keanekaragam yang ada satu sama lain.

Persahabatan mereka mengingatkan bahwa kita hidup di Indonesia dengan keanekaragaman. Keanekaragaman justru membuat kita bersatu untuk melengkapi satu sama lain. Kita harus saling bahu membahu membangun bangsa dan menaklukan sekat prasangka.Hal ini dapat menjadi contoh bagi generasi muda penerus bangsa.

 

More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/category/power-of-diversity/
Instagram : https://instagram.com/pureheartid/

 

 

Oleh : Anggi Kartika
Instagram : @anggiieks