Posted on

Belajar Toleransi dari Kehidupan Keluarga Beda Agama

Aku memiliki keluarga dengan agama yang berbeda. Aku dan ibu muslim sedangkan adik, kakak dan ayah menganut agama yang berbeda. Hal tersebut tidak menjadi halangan bagiku saat kami menjalani puasa, Hal ini membuatku belajar untuk memiliki rasa toleransi yang lebih besar. Perbedaan di keluarga tidak menjadi hambatan untukku dan keluarga. Kami selalu mengingatkan pada waktu ibadah masing-masing. Kedua orang tuaku membiarkan anak-anaknya menganut kepercayaan yang mereka pilih. “Sejak kecil aku sudah salat tapi masih pergi ke gereja setiap Minggu sampai kelas 3 SD. Sejak dulu ayah dan ibu mengajari kami berdoa dengan bahasa universal, jadi bukan bahasa Islami maupun Kristiani.

Ayahku selalu bilang kalau Tuhan itu cuma satu tapi cara berdoanya saja yang berbeda.” Perbedaan ini juga membuatku memliki rasa toleransi yang tinggi dan lebih berpikiran terbuka. Aku lebih mudah berinteraksi dan beradaptasi di lingkungan baru. Aku belajar banyak tentang toleransi ke agama, keyakinan, ras, dan budaya yang berbeda dengan kita. Semua orang pasti memiliki perbedaan, sehingga memang sewajarnya kita hidup kita hidup untuk saling memahami dan toleransi terhadap perbedaan orang lain.

Saling menghargai dengan perbedaan yang dimiliki dapat disatukan dengan hal yang sederhana tanpa melihat latar belakang yang ada. PureHeart mengajak kita untuk saling berbagi dan saling menghormati satu sama lain sepenuhnya tanpa adanya batasan-batasan yang ada selama ini melalui program #PowerOfDiversity 

Perbedaan bukanlah penghalang untuk bersatu, dan persatuan adalah pondasi pembangunan bangsa. LedgerNow berkomitmen untuk mendukung program #PowerOfDiversity dan mengajak masyarakat Indonesia menjaga persatuan. Informasi lebih lanjut tentang LedgerNow dapat diakses di https://ledgernow.com 

 

More Information
Power Of Diversity
https://pureheart.ledgernow.com/belajar-toleransi-dari-kehidupan-keluarga-beda-agama/
Instagram : https://www.instagram.com/pureheartid/